Kain bukan tenunan medis diproduksi melalui proses yang disebut "spunbond-meltblown-spunbond" (SMS) atau kadang disebut sebagai "SSMMS" (spunbond-spunbond-meltblown-meltblown-spunbond). Proses ini melibatkan kombinasi berbagai lapisan bahan untuk menghasilkan kain dengan sifat yang diinginkan untuk aplikasi medis.
Berikut gambaran umum proses pembuatan kain bukan tenunan medis:
Lapisan Spunbond: Prosesnya dimulai dengan pembuatan lapisan spunbond. Spunbonding melibatkan ekstrusi filamen polimer termoplastik secara kontinyu, seperti polipropilen (PP) atau polietilen (PE), dan meletakkannya di atas ban berjalan secara acak. Filamen tersebut kemudian diikat bersama menggunakan panas, tekanan, atau perekat untuk membentuk lapisan yang kuat dan seragam.
Lapisan Meltblown: Langkah selanjutnya adalah penambahan lapisan lelehan. Meltblowing melibatkan peleburan polimer termoplastik, biasanya PP, dan mengekstrusinya melalui nozel halus untuk membentuk serat mikro. Serat mikro ini kemudian didinginkan dengan cepat menggunakan aliran udara berkecepatan tinggi, yang menyebabkan serat mikro tersebut mengeras dan membentuk jaringan bukan tenunan. Lapisan yang meleleh memberikan sifat filtrasi dan bertindak sebagai penghalang terhadap mikroorganisme.
Lapisan Meltblown Tambahan Opsional: Dalam aplikasi tertentu, lapisan lelehan tambahan dapat ditambahkan untuk meningkatkan efisiensi filtrasi dan sifat pelindung kain. Lapisan-lapisan ini dibuat menggunakan proses lelehan yang sama seperti yang disebutkan di atas.
Lapisan Spunbond (Akhir): Terakhir, lapisan kain spunbond lainnya ditambahkan di atas lapisan lelehan untuk memberikan kekuatan, daya tahan, dan permukaan akhir yang halus. Lapisan spunbond terakhir direkatkan ke lapisan di bawahnya menggunakan panas, tekanan, atau perekat.
Bahan yang umum digunakan dalam pembuatan kain bukan tenunan medis meliputi:
Polypropylene (PP): Ini adalah polimer yang paling banyak digunakan karena sifat penghalang, kekuatan, daya tahan, dan harganya yang terjangkau.
Polietilen (PE): Polimer termoplastik lain yang terkadang digunakan sebagai alternatif pengganti polipropilen. Bahan bukan tenunan berbahan dasar PE biasanya lebih lembut dan fleksibel.
Poliester (PET): Meskipun kurang umum dalam aplikasi medis, poliester dapat digunakan dalam kasus tertentu yang memerlukan sifat spesifik seperti ketahanan suhu yang lebih tinggi atau pengelolaan kelembapan yang lebih baik.
Perlu dicatat bahwa komposisi dan konstruksi kain bukan tenunan medis dapat bervariasi tergantung pada tujuan penggunaan. Produsen juga dapat menambahkan lapisan, pelapis, atau perawatan tambahan untuk lebih meningkatkan sifat tertentu seperti ketahanan terhadap cairan, kemudahan bernapas, atau sifat antistatis.